DAMPAK TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP DINAMIKA SOSIAL DI PEDESAAN
(Studi Desa Mabodo Kecamatan Kontunaga Kabupaten Muna)
Oleh:
JAROT PANGESTU
JAMALUDDIN
SARPIN
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui dampak teknologi informasi terhadap dinamika sosial (2) Untuk mengetahui teknologi informasi handphone terhadap dinamika sosial (3) Untuk mengetahui teknologi informasi televisi komputer terhadap dinamika sosial. Penelitian ini dilaksankan di Desa Maabhodo Kecamatan Kontunaga Kabupaten Muna yang berlangsung pada bulan September sampai dengan November 2018. Penentuan informan dilakukan secara snowball sampling yaitu penentuan informan menggunakan teknik bola salju. Data penelitian ini diperoleh melalui observasi (pengamatan), interview (wawancara). Dianalisis secara deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa, dinamika sosial yang terjadi di dalam masyarakat Desa Maabhodo Kecamatan Kontunaga Kabupaten Muna yang di sebabkan dari berbagai alat teknologi informasi berupa handphone, televisi dan laptop. Dinamika sosial yang terjadi akibat dampak negatif teknologi informasi hanphone yaitu mengurangi silaturahmi antar sesama masyarakat, berkurangnya dan menghambat interaksi langsung atau interaksi tatap muka. Dinamika sosial yang terjadi akibat positif teknologi informasi handphone yaitu mempermudah proses interaksi sosial, memberikan banyak informasi dan pengetahuan. Dinamika sosial yang terjadi akibat dampak negatif teknologi informasi televisi yaitu menghambat proses sosialisasi di dalam keluarga, Dinamika sosial yang terjadi akibat dampak positif teknologi informasi televisi yaitu menambah wawasan dan pengetahuan, memberikan banyak informasi.
Kata Kunci: Teknologi informasi, dinamika sosia dan masyarakat desa
1. PENDAHULUAN
Pembangunan pedesaan dewasa ini mengalami perubahan signifikan dalam konsep maupun prosesnya. Konsep pembangunan tidak lagi sebatas pada sektor agraris dan infrastruktur dasar tapi mengarah pada pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Proses pembangunan pedesaan kemudian semakin mengurangi ketergantungan pada peran pemerintah, sebab masyarakat pedesaan semakin berdaya dan kreatif dalam mengembangkan inovasi.
Menyoal perkembangan teknologi saat ini kita telah memasuki revolusi industry 4.0, maka hal paling nyata adalah semakin tak ada batas atau biasa disebut borderless dimana data individu yang menggunakan data komputasi bisa di akses dengan muda untuk beragam kepentingan. Teknologi digital yang telah hadir secara massif berubah menjadi tulang punggung yang menghubungkan manusia yang satu dengan yang lainnya. Kehadiran internet kemudian mampu menghadirkan era disrupsi meminimpakan berbagai aktifitas manusia disemua lini (Kamil dkk, 2018)
Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di desa selama ini seakan tertinggal dalam pembangunan perdesaan. Bahwa desa-desa juga mengalami ketertinggalan informasi yang sangat besar dibandingkan kota sehingga pasar asimetrik tidak sempurna selalu terjadi dan menjadi salah satu faktor yang menyebabkan ketimpangan pembangunan desa-kota. Teknologi informasi komunikasi kemudian diadopsi oleh pemerintah desa yang kerap dipandang masyarakat lamban sehingga muncul berbagai kasus yang menyebabkan TIK dipandang sebagai hal yang negatif dan tidak cocok untuk masyarakat, akan tetapi perlahan, timbul kesadaran bahwa TIK merupakan alat yang efektif dan efisien dalam berbagai hal terkait pengembangan produktivitas dalam masyarakat perdesaan.Inilah yang mendasari gagasan dan inisiatif dari masyarakat desa yang peduli terhadap dampak TIK untuk masyarakat khususnya pedesaan untuk menerapkan implementasi TIK dalam kehidupan ekonomi, sosial budaya dan politik serta pengetahuan umum lainya (Desa Pedia, 2016)
Dalam relasi sosial selalu terjadi distorsi-distorsi dalam komunikasi interaksi interpersonal yang melibatkan berbagai bentuk media atau benda. Salah satu distorsi itu adalah penggunaan ponsel/handphone dalam relasi sosial. Barker (2008) menyebutkan bahwa bagaimana dunia ini dikonstruksi dan direpresentasikan secara sosial kepada kita merupakan cara bagaimana distorsi itu akan tetap ada dalam relasi sosial. Representasi telepon selular kemudian dipahami sebagai konstruksi dalam hubungan relasi sosial yang dipengaruhi oleh berbagai aspek yang berkaitan dengan teknologi komunikasi. Ponsel ternyata telah mampu mengubah dan memberi perubahan dalam perilaku masyarakat. Ponsel memiliki arti penting dalam masyarakat. Didalam masyarakat yang terbuka akan teknologi maka akan memunculkan ketergantungan antar individu maupun antar individu dengan teknologi (Garcia, 2006) Beberapa penelitian di banyak negara meneliti tentang dampak ponsel bagi masyarakat. Ranghild Overa (Katz, 2008) menggambarkan konteks negara Ghana dan memperlihatkan akses ponsel mempengaruhi kehidupan sehari-hari dan ekonomi bagi pedagang hasil bumi ponsel menjadi alat komunikasi antara pedagang kota dan desa karena sering berpindah-pindah dan tidak punya kantor.
Sejarah masuknya teknologi informasi khususnya di desa Mabodo berawal pada tahun 1995 yang ditandai dengan masuknya teknologi yang berupa televisi dengan layar tampilan hitam putih. Setelah adanya televisi hitam putih, kemudian pada tahun 2000 mulai berkembanga dengan adanya televisi yang dengan tampilan layar berwarna. Televisi dengan tampilan berwarna tersebut masih mnggunakan bantuan kaset CD (Compact Disc) yang masih dengan sebutan VCD dan DVD.
teknologi dan komunikasi memiliki kegunaan yang lain yang terdapat di dalam masyarakat Desa Maabhodo Kecamatan Kontunaga Kabnupaten Muna yaitu terdapatnya handphone pintar atau gadget yang dapat membuka internet atau mengakses informasi lebih cepat. Selain pengaksesan informasi umum dan pengetahuan melalui handphone pintar ini atau gadget terdapat pula berupa aplikasi di dalam sistem informasi komunikasi dan teknologi. Maka dari itu, judul penelitian yang diangka penulis adalah “Dampak Teknologi Informasi Terhadap Dinamika Sosial di Pedesaan (Studi Desa Mabodo Kecamatan Kontunaga Kabupaten Muna).
Dengan demikian, maka rumusan masalah yang di dapat dalam penelitian ini adalah bagaimanakah dampak teknologi informasi terhadap dinamika sosial di Desa Maabhodo Kecamatan Kontunaga Kabupaten Muna.
2.METODE PENELITIAN
Penelitian telah dilaksanakan di desa mabodo kecamatan kontunaga kabupaten muna. Penentuan lokasi ini didasarkan pada pertimbangan bahwa banyak masyarakat sudah menggunakan teknologi informasi berupa televisi, handphone dan computer/laptop dalam kehidupan bermasyarakat dan memiliki dampak tersendiri di dalam dinamika sosial di pedesaan dan adanya anggapan terdapatnya teknologi informasi banyak merubah kebiasan masyarakat. Penelitian ini berdesain deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif sehingga data yang dihasilkan adalah berupa kata dan kalimat. Pendekatan ini mengembangkan perpektif yang akan di gunakan untuk memenuhi dan menggambarkan realitas dinamika sosial di pedesaan. Kerena itu penelitih kualitatif berpendirian ekspansionis tidak reduksionis. Ia tidak menggunakan proposisi yang berangkat dari teori. Karena itu dalam penelitian kualitatif tidak terdapat hipotesis yang akan di uji di lapangan (Upe, 2016). Dalam menentukaninforman dilakukandengan menggunakan teknik snow ball sampling atau tehnik bola salju yaitu dengan menanyakan kepada salah satu informan mengenai dampak teknologi informasi terhadap dinamika sosial di pedesaan dan selanjutnya menanyakan lagi kepada informan pertama untuk informan yang selanjutnya, dan sampai kembali lagi pada informan pertama. informal sebanyak 10 orang di Desa Maabhodo untuk memenuhi hasil penelitian, yang terdiri atas: 2 orang toko adat, 1 orang ketua karangtaruna, dan 7 orang masyarakat biasa yang berasal dari Desa Maabhodo Kecamatan Kontunaga Kabupaten Muna. Jenis data dalam penelitian ini adalah Jenis data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif yang mana data kualitatif yang akan disajikan dalam bentuk narasi untuk mendeskripsikan “Dampak teknologi informasi terhadap dinamika sosial di pedesaan”. Data kuantitatif dimana data kuantitatif yang akan disajikan dalam bentuk angka-angka.
Adapun sumber data dari penelitian ini, data primer, yaitu data yang paling utama yang digunakan oleh peneliti dalam pengumpulan data yaitu dengan melakukan pengamatan dan pencatatan. Data sekunder, yaitu data penunjang yang diperoleh dari instansi terkait yang berupa laporan, dokumen, dan sumber-sumber tertulis lainnya yang berkaitan dengan Dampak teknologi informasi terhadap dinamika sosial di pedesan.
Pada pengumpulan data primer, Sehubungan dengan bentuk penelitian kualitatif dengan jenis-jenis sumber data yang dimanfaatkan maka teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:
Studi pustaka (library study) yakni data yang bersumber dari literatur terkait seperti buku-buku dan majalah-majalah hal ini dimaksudkan guna memperoleh data sekunder.
Penelitin lapangan (field research) yakni data yang bersumber dari informan dan hasil pengamatan penulis di lapangan guna mendapatkan data primer yang diperoleh dengan cara:
Observasi (pengamatan) dilakukan untuk mengamati perilaku subjek yang diteliti dalam kaitannya dengan fokus penelitian, hal ini bertujuan untuk memperoleh data observasi yaitu dampak teknologi informasi terhadap dinamika sosial di pedesaan.
Wawancara yaitu dengan melakukan wawancara langsung kepada informan penelitian, mengenai dampak teknologi informasi terhadap dinamika sosial di pedesaan.
Teknik analisis data yang digunakan sebagaimana yang dimaksudkan oleh Milles & Huberman, penelitian ini adalah analisis kualitatif, yaitu dengan memberikan penjelasan dan uraian secara deskriptif berdasarkan hasil penelitian di lapangan. Milles & Huberman mengemukakan bahwa aktifitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai selesai. Aktivitas analisis yang dimaksud adalah data collection, data reduction, datadisplay, dan conclusion: drawing dan verifying. Dimulai dari pengumpulan data (Data Collection) yang relevan dengan tema penelitian, setelah itu dilakukan pemilaan dan penyederhanaan data untuk memfokuskan pada masalah penelitian (Data Reduction), kemudian data tersebut disajikan dalam bentuk teks naratif (Data Display), dan selanjutnya dilakukan penarikan kesimpulan (Conclution Drawing And Verifying), dari data yang telah disajikan (Upe, 2016).
Data yang telah terkumpul dari hasil observasi, wawancara (interview), dan dokumentasi, kemudian peneliti melakukan analisis atau pengolahan data dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode deskriptif kualitatif adalah metode yang menggambarkan keadaan, realita dan fakta yang ada. Informasi yang telah terkumpul lalu diseleksi dan disajikan, ditafsirkan secara sistematis agar dapat menghasilkan suatu pemikiran, pendapat, teori, atau gagasan yang baru kemudian disebut sebagai hasil temuan (findings).
3. PEMBAHASAN
Dampak Teknologi Informasi Terhadap Dinamika Sosial
Teknologi informasi memiliki dampak terhadap kehidupan sosial di dalam masyarakat yang mengakibatkan banyak perubahan yang bisa terjadi setiap saat dan merupakan proses yang dinamik. Teknologi informasi sebagai alat untuk membantu memecahkan persoalan yang ada di dalam mayarakat yang diharapkan menjadi fasilitas yang dapat membantu. Teknologi informasi juga sangat penting dalam masyarakat dalam hal bersosialisasi dan berinteraksi. Teknologi informasi menyebabkan perubahan yang signifikan pada kehidupan masyarakat dalam segala peradaban dan kebudayaan mereka. Saat ini kemajuan teknologi seperti televisi, telepon/handphone, serta internet tidak hanya dinikmati oleh masyarakat kota, namun masyarakat desapun juga bias menikmatinya. Namun, tidak dapat di pungkiri, kehadiran teknologi informasi memiliki dampak pada kehidupan sosial masyarakat.
Dampak teknologi informasi terhadap dinamika sosial memiliki beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya atau yang menjadikannya unsur penyebap dinamika sosial yang di maksud diatas di dalam mabyarakat. Dinamika sosial di dalam masyarakat yang di akibatkan oleh teknologi informasi memiliki pengaruh terhadap interaksi sosial antara sesama anggota masyarakat baik itu dari individu dengan individu, individu dengan kelompok masyarakat, kelompok masyaraka dengan kelompok masyarakat. Hal semacam ini juga berlaku di dalam lingkungan keluarga baik itu perilaku perorangan ataupun perilaku kelompok keluarga tersebut.
Dampak teknologi informasi terhadap dinamika sosial memiliki pengaruh terhadap interaksi sosial di antara kalangan masyarakat dam memiliki pengaruh pula terhadap perubahan sosial budaya di dalam masyarakat yang mulai menggunakan teknologi informasi yang berupa handphone dan televisi. Selain uraian di atas, dampak yang sama yang mempengaruhi interaksi sosial dan perubahan sosial budaya dalam masyarakat yaitun terdapat pula di Desa Maabhodo Kecamatan Kontunaga Kabupaten Muna, dampak teknologi informasi terhadap dinamika sosial di pengaruhi oleh terdapatnya teknologi informasi handphone dan teknologi informasi televisi
Dampak Positif Teknologi Informasi Terhadap Dinamika Sosial
Dampak positif teknologi informasi handphone
Soekanto (1990) bahwa perubahan-perubahan masyarakat dapat mengenai nilai-nilai sosial, norma-norma, pola-pola perilaku organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan, kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial dan lain sebagainya
Dinamika sosial yang terjadi di dalam masyarakat yang di akibatkan oleh perubahan-perubahan sosial yang berdampak pada pola kehidupan masyarakat. Kehidupan sosial masyarakat. Perubahan sosial tersebut dapat mengenai beberapa aspek kehidupan sosial seperti interaksi sosial, kebiasan masyarakat setempat. Seperti yang terjadi di dalam masyarakat desa maabhodo. Dinamika sosial terjadi akibat perubahan cara interaksi masyarakat dan kebiasan masyarakat yang di akibatkan oleh teknologi informasi yang berupa handphone dan televisi.
Piliang (2004), bahwa kehadiran handphone telah melahirkan semacam ”deteritorialisasi”, artinya interaksi tidak di lakukan di dalam sebuah ruang teritorial yang nyata, tetapi di dalam sebuah halusinasi territorial : seseorang bisa saja merasa sangat intim dengan orang lain di dunia maya yang ada di belahan dunia lain tanpa pernah sekalipun bertemu, ketimbang saudara kandung atau tetangganya sendiri
Handphone dapat mengubah pola pikir manusia, mengoperasikan handphone lebih menarik ketimbang berinteraksi dengan lawan bicaranya. Secara langsung, pengguna handphone aktif ini terkadang tidak menyadari bagaimana perasaan lawan bicaranya yang hanya terdiam melihat mereka sibuk menggunakan handphonenya.
Alat teknologi komunikasi handphone yang merupakan alat komunikasi atau berinteraksi sesama anggota masyarakat yang berada jauh sehingga membuat lawan bicara bisa menjadi lebih akrab tetapi dapat membuat seseorang yang berada dekat dengan kita menjadi terasa jauh. Seseorang lebih fokus kepada lawan bicara yang berada dalam dunia maya ketimbang berkomunikasi langsung dengan seseorang yang berada di sampingnya. Sehingga ada anggapan bahwa handphon dapat mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat.
Menurut Taufik (2014) dampak penggunaan handphone yaitu :
Banyak waktu yang bisa terbuang jika handphone tidak dilakukan dengan benar.
Keberadaan handphone biasa berdampak pada terlalu bergesernya nilai-nilai kesederhanaan ke dalam nilai-nilai hedonisme dan konsumerisme
Keberadaan handphone juga dapat menimbulkan kriminalitas pada kalangan remaja.
Handphone yang memiliki fasilitas seperti MP3, kamera, web.
Berdasarkan uraian di atas, dapat didukung oleh ungkapan informan yang di diungkapkan oleh saudara Arno menyatakan bahwa adanya teknologi informasi handphone sangat mempengaruhi proses interaksi sosial dan menambah pengetahuan di dalam masyarakat Desa Maabhodo berupa interaksi yang dilakukan tidak harus bertemu langsung dengan lawan bicara, cukup dengan handphone sudah bisa berkomunikasi dengan teman atau keluarga yang berada jauh diluar kota. Kemudian teknologi informasi handphone sangat membantu dalam proses mengerjakan tugas yang di berikan di sekolah. Melalui browsing pada handphone dengan jaringan internet sudah bisa membantu mencari materi atau bahan pelajaran untuk mengerjakan tugas.
Dampak positif teknologi informasi televisi
menurut Don de Lillo dalam “ White Noise” menyatakan bahwa TV itu seperti Dewa Janus. Di satu sisi ia menjadi agen perubahan yang mampu menawarkan keberagaman argumentasi, informasi, dan pengetahuan. Di sisi lainnya ia juga hadir sebagai perusak nilai dan segenap konstruksi kemapanan, yang tumbuh dan menjadi dasar sebuah sistem. Kemenduaan ini merupakan dilema yang senantiasa dipikul oleh TV, maka kontekstualitas peran televisi pun senantiasa melahirkan sejumlah persoalan, sergahan, dan dakwaan, (Don de Lillo,1985).
Teknologi informasi televisi berpengaruh terhadap dinamika sosial yang ada di desa maabhodo, dengan media televisi masyarakat mendapatkan informasi yang berada di luar tempat tinggal mereka, melalui informasi tersebut, masyarakat mendapatkan banyak pengetahuan yang mereka belum ketahui sebelumnya. Sebelum adanya televisi masyarakat desa maabhodo hanya mengetahui informasi yang beredar dalam lingkup desa atau kecamatan tanpa mengetahui informasi yang bersasal dari luar kawasan mereka, adapun jika mereka mendapatkan informasi dari luar wilayah, hanya melalui dari mulut kemulut yang belum tentu kebenarannya. Di bandingkan dengan teknologi informasi televisi yang memberikan informasi dan pengetahui dari luar wilayah masyarakat dengan kebenaran yang bisa di percaya.
Soekanto (1990) bahwa perubahan-perubahan masyarakat dapat mengenai nilai-nilai sosial, norma-norma, pola-pola perilaku organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan, kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial dan lain sebagainya
Seperti yang diungkapkan oleh saudara Darwin menyatakan bahwa teknologi informasi televisi sangat mempengaruhi kehidupan di dalam masyarakat karena dengan adanya teknologi informasi televisi, yang menyediakan berbagai tanyangan dan tontonan berupa informasi dan pengetahuan. Melalui siaran teknologi informasi televisilah banyak pengetahuan dan informasi yang belum di ketahui sebelumnya dan akhirnya mereka tau dari siaran televisi. Sebelum adanya alat teknologi informasi televisi, informasi yang di dapatkan sangat terbatas hanya melalui teman, keluarga dan guru di sekolahlah mereka mendapatkan informasi.
Dampak Negatif Teknologi Informasi Terhadap Dinamika Sosial
Dampak negatif teknologi informasi handphone
Menurut Badwilan (2004), penggunaan ponsel dapat membawa dampak-dampak tertentu. Dampak-dampak tersebut dibagi pada aspek psikologis, sosial, keuangan dan kesehatan atau keselamatan jiwa seseorang. Tetapi yang akan dijelaskan disini adalah pada aspek psikologis dan sosial (Badwilan, 2004) :
Aspek Psikologis
Banyaknya pesan melalui SMS yang berisi ajakan-ajakan bersifat rasisme dapat mempengaruhi kondisi psikologis seseorang. Contohnya yang marak ditemukan adalah pesan yang berisi pemboikotan barang produksi Amerika.
Aspek Sosial
Salah satu hal yang sering terjadi adalah tindakan seseorang yang membiarkan ponsel miliknya tetap dalam keadaan hidup atau aktif sehingga mengeluarkan bunyi yang nyaring. Selain itu penggunaan ponsel sebagai media komunikasi tidak langsung dapat menurunkan kualitas dan kuantitas dari komunikasi secara langsung (tatap muka). Sering terjadi kesalah pahaman dalam pemaknaan pesan melalui komunikasi secara tidak langsung.
Dampak negatif teknologi informasi handphone terhadap dinamika sosial dalam masyarakat Desa Maabhodo Kecamatan Kontunaga Kabupaten Muna berpengaruh terhadap interaksi sosial antar sesama anggota keluarga, individu dengan individu, kelompok dengan kelompok dan individu dengan kelompok. Selain dari pengaruh interaksi sosial dampak teknologi informasi handphone juga memiliki pengaruh terhadap perubahan sosial budaya di dalam masyarakat.
Dampak teknologi informasi handphone yang memiliki pengaruh terhadap interaksi sosial di dalam masyarakat yang berpengaruh pula terhadap dinamika sosial dikarenakan terdapatnya teknologi informasi handphone ini individu ataupun kelompok serta masyarakat yang lainnya ketika di perhadapkan dengan handphone masing-masing maka mereka lebih fokus ke teknologi informasi yang mereka pegang atau lebih mementingkan handphone tersebut dibandingkan untuk berbincang atau bercerita atau berinteraksi sosial antar sesama di dalam masyarakat.
Menurut Bungin (2009) dampak penggunaan handphone antara lain :
Kualitas handphone berkembang dalam jumlah yang sangat besar seirama dengan produsen-produsen handphone memproduksi handphone murah yang masa penggunaannya terbatas sehingga diperkirakan akan menjadi limbah yang mengkuatirkan di dunia.
Handphone berkembang kearah disfungsi sosial, di mana penggunaan handphone dapat merusak sendi-sendi hubungan sosial masyarakat
Handphone dapat pula digunakan sebagai media komunikasih dan informasi, namun didalam masyarakat juga handphone dapat digunakan sebagi media “Selingkuh“,membohongi orang lain dan mahasiswa dapat menggunakan handphone untuk menyontek.
Handphone seringkali mengganggu suatu forum rapat, majelis taklim, suasana belajar dikelas, bahkan suasana ibadah ditempat ibadah, kerena seringkali peserta rapat atau majelis taklim menerima atau menggunakan handphone di saat ia berada didalam forum-forum itu. Seringkali pula mahasiswa berSMS ria di kelas saat kuliah sedang berlangsung sehingga mengganggu konsentrasinya.
Handphone kadang kala menjadi media yang digunakan untuk hal-hal yang tidak layak digunakan, seperti menggunakan handphone untuk menipu, meneror orang, memarahi orang, menghasut orang, memfitnah orang dan sebagainya. Menggunakan handphone untuk memfitnah dan meneror masyarakat adalah tindakan criminal yang dapat dijerat oleh hukum.
Penggunaan handphone yang berlebuhan akan meningkatkan pembelian pulsa, hal ini menyebabkan seseorng sangat boros karena terbiasa bicara panjang lebar di handphone atau mengirim sms berbaris-baris.
Sejalan dengan ungkapan informan yang di diungkapkan oleh Ibu Siti Aisyah menyatakan bahwa silaturahmi antar sesama anggota masyaraka mulai memudar, silaturahmi yang merupakan salah satu kebiasaan masyarakat Desa Maabhodo, dengan bersilaturahmi masyarakat bisa saling berbincang-bincang atau bercerita secara langsung, interaksi yang berlangsung bisa saling memahami dan mengerti dengan mudah. Tetapi setelah adanya alat teknologi komunikasi handphone banyak masyarakat Desa Maabhodo yang lebih memilih berkomunikasi atau berinteraksi dengan alat tersebut yang membuat interaksi langsung berkurang.
Dampak negative teknologi televisi
Dampak teknologi informasi televisi terhadap dinamika sosial dalam masyarakat Desa Maabhodo Kecamatan Kontunaga Kabupaten Muna berpengaruh terhadap interaksi sosial antar sesama anggota keluarga, individu dengan individu, kelompok dengan kelompok dan individu dengan kelompok. Selain dari pengaruh interaksi sosial dampak teknologi informasi televisi juga memiliki pengaruh terhadap perubahan sosial budaya di dalam masyarakat.
Dampak teknologi informasi televisi yang memiliki pengaruh terhadap interaksi sosial di dalam masyarakat yang berpengaruh pula terhadap dinamika sosial dikarenakan terdapatnya teknologi informasi televisi yang ketika masyarakat atau keluarga memutar atau menonton televisi mereka lebih fokus ke teknologi informasi televisi tersebut dan ketika salah satu anggota keluarga ataupun yang lain mengajak untuk bercerita atau berinteraksi sosial malah mengacuhkannya, perilaku seperti ini berlaku salama jam memutar atau menonton televisi.
Dampak teknologi informasi televisi yang memiliki pengaruh terhadap perubahan sosial budaya di dalam masyarakat yang berpengaruh pula terhadap dinamika sosial dalam masyarakat dikarenakan oleh dengan adanya televisi mayarakat ataupun kelompok keluarga lebih betah atau nyaman dirumah masing-masing dibandingkan dengan sebelum adanya teknologi informasi televisi. Sebelum adanya teknologi informasi televisi masyarakat ataupun anggota keluarga selalu melakukan silaturahmi antar sesama tetangga dan anggota keluarga yang lain memilih berada di luar rumah atau memilih bermain dengan teman sebaya di dalam linggkungan masyarakat. Akan tetapi dengan adanya teknologi informasi televisi masyarakat ataupun anggota keluarga lebih memilih menonton televisi atau lebih nyaman di rumah.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa teknologi informasi berupa handphone dan televisi berdampak terhadap dinamika sosial di desa Maabhodo, meliputi dampak positif dan dampak negatif. Dampak negatif teknologi informasi berupa a). mengurangi silaturahmi antar sesama masyarakat Desa Maabhodo b). berkurangnya dan menghambat interaksi langsung atau interaksi tatap muka. c). Menghambat proses sosialisasi di dalam keluarga sedangkan dampak positif berupa, a). Mempermudah proses interaksi sosial b). Memberikan banyak informasi dan pengetahuan. c) Menambah wawasan dan pengetahuan d). Memberikan informasi
Saran
Dari sedikit pengetahuan yang di dapatkan selama melakukan penelitian tentang dampak teknologi informasi terhadap dinamika sosial yang di peroleh melalui wawancara, dokumen, dan literasi pendukung ada sedikit saran yaitu di dalam setiap kelompok masyarakat mempunyai kebiasan atau tradisi. Hal tersebut telah menjadi ciri khas dari suatu daerah. Oleh sebab itu, walaupun perkembangan teknologi informasi menjadikan adanya modernisasi hendaknya kita tetap mempertahankan kebiasan saling silaturahmi untuk saling berkomunikasi secara langsung atau interaksi tatap muka di dalam kehidupan bermasyarakat serta untuk menggunakan alat teknologi informasi seperlunya agar tidak menghambat proses sosialisasi seseorang di dalam masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, Muhammad Taufik. 2014. Perancangan Media Informasi Gaya Bahasagestur Dalam Berkomunikasi Budaya Sunda. Laporan Pengantar Tugas Akhir. Fakultas Desain. Universitas Komputer Indonesia
Badwilan, R.A. 2004. Rahasia Dibalik Handphone. Jakarta: Darul Falah.
Barker, C. 2008. Cultural Studies. Edisi revisi. Yogyakarta: Kreasi Wacana
Bungin, Burhan, 2009. Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigm, dan Diskursi Teknologi Komunikasi Di Masyarakat. Jakarta: Kencana.
Desa, Pedia. 2016. Gerakan Desa (Berbasis) Teknologi Informasi dan Komunikasi. Tim Pengembang Informasi Daerah. Publikasi Juni 2016.
Delillo, don. 1985. White Noise.
Garcia, J.M. Caballero, D. & Perez, M. 2006. Changes in The Self Resulting from the use of Mobile Phones. Media Culture Society. Vol. 28(1): 67-82
Kamil, S.U.R. Amin, Hasriani. Saidin. & Upe, Ambo. 2018. The Implementation of Information and Communication Technology on Learning Process in Communication Department of UHO Facing Industrial Revolution 4.0. Proceeding of Community Development. Vol 2, 244-352.
Mayowan, Yuniadi. 2015. Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi di Desa. Malang: Universitas Brawijaya Malang.
Katz, J.E. 2008. Handbook of Mobile Communication Studies. Cambridge: MIT Press
Piliang, Yasraf Amir. 2004. Posrealitas; Realitas Kebudayaan dalam Era Posmetafisika, Yogyakarta: Tiara Wacana.
Soekanto, Soerjono. 2006. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: UI: Raja Grafindo
Persada.
Upe, Ambo. 2016. Metode Penelitian Sosial, Filosofi dan Desain Praktis. Kendari: Literacy Institute.
UU. No. 6 Tahun 2014 Tentang Desa.
Comments
Post a Comment